Mendesain Dapur Impian (Part 2): Modul, Dimensi, dan Tips Tentang Ruang Dapur

Setelah sebelumnya kita sudah membahasa tentang peran dapur dan bagaimana tipe ruang dapur (Baca: Mendesain Dapur Impian Part 1), kali ini kita lanjutkan pembahasan merancang dapur impian terkait modul, dimensi, dan tips merancang dapur. Selamat membaca!

Modulasi dan Dimensi.
Modulasi maksudnya dalam perancangan dapur harus memperhatikan modul pada perabot dan alat yang ada di dapur seperti lemari, rak, atau kulkas dan lain sebaginya yang biasanya terdiri dari beberapa bagian namun saling berhubungan. Misalnya adalah oven dan kompor yang berdampingan secara horizontal, atau rak penyimpanan bumbu yang mungkin untuk disusun vertikal dengan oven. Pengetahuan yang baik tentang modulasi ini akan memudahkan pengaturan ruang dan kelompok perkakas sesuai dengan area kegunaannya.
Selain itu, dalam merancang dapur juga perlu mengenal dimensi dari perabot yang akan diletakkan di dapur. Ukuran dimensi ini meliputi Lebar, Tinggi, dan Kedalaman perabot.

Lebar perabot dapur biasanya berkisar antara 30cm, 45cm, 50cm, 60cm, 75cm, 80cm, 90cm, 100cm. 
Semua diukur dari ujung ke ujung perabot. Ukuran ini dapat menjadi pertimbangan luas dapur setelah mengetahui rencana perabot apa saja yang akan dimasukkan ke dapur.

Adapun Kedalaman (maksudnya adalah jarak dari permukaan terluar perabot ke dinding) umumnya sekitar umumnya adalah sekitar 60 cm. Terkadang memang ada selisih antara perabot antara 2-4 cm, sesuai dengan tipe dan bentuk detailnya.

Dan untuk Tinggi ruang dapur juga harus dapat mengakomodasi ketinggian dan tata perabot secara vertikal. Tinggi perabot yang diletakkan di atas lantai umumnya setinggi pinggang manusia (80-90 cm), kemudian jarak dengan rak yang digantung adalah sekitar 600 cm, dan ketinggian rak yang digantung adalah sekitar 800cm. Jadi urutan tinggi perabot dapur kurang lebih adalah (90+60+80)=230cm. Jadi ketinggian minimal ruang dapur untuk konfigurasi ini adalah harus lebih dari 2,3 meter dari permukaan lantai.

Material dan Perabot
Untuk merancang sebuah dapur impian, material dan perabot juga harus diperhatikan mengingat kegiatan dan resiko kegiatan di dapur yang khusus. Material di dapur meliputi material yang harus dapat bertahan dari panas dan asam, suhu panas, dan harus mudah dibersihkan dari minyak dan kotoran. Terdapat berbagai opsi material yang digunakan yang semuanya memiliki karakter kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.

|||Note: Jika anda penasaran tentang berbagai material dan penjabarannya, silahkan komentar (request) untuk kami bahas secara detail di artikel selanjutnya. ^^

Adapun perabot, secara perletakkannya terbagai menjadi perabot yang portabel dan permanen. Portabel misalnya lemari es/ kulkas, sedangkan yang permanen misalnya meja dan rak yang dipasang di dinding. Perlu diingat bahwa dapur yang baik justru harus memiliki perabot yang portabel. Hal ini akan memudahkan jika ingin merubah tata ruang atau servis jika terjadi kerusakan. Menyusun perabot potabel ini juga harus dengan baik agar mudah diakses, jadi bukan di pojok. kalaupun di sudut, perabot harus tetap memungkinkan untuk digeser saat diperlukan.

--------------------------------------------------

Tips tambahan:
  1. Jika terdapat pasangan kayu atau alumunium yang menggunakan sekrup, pastikan rapat dan kencang. Karena pemasangan yang tidak baik agan berpengaruh pada keawetan perabot dan tempat berkumpulnya kotoran dan tumbuhnya bakteri
  2. Beri jarak antar perabot. Jangan terlalu rapat, atau minimal beri ruang untuk menggeser. Ini penting agar memudahkan saat proses membersihkan dapur. 
  3. Untuk permukaan yang menyentuh lantai, gunakan material yang tahan dan awet. Misalnya menggunakan lemari atau meja kayu, buatlah lapisan di bagian bawahnya. Dapat berupa alumunium atau karet anti slip, dan lain sebagainya.
  4. Perhatikan kualitas perabot dan perkakas. Barang yang tidak awet hanya akan membuat dapur anda penuh dan tidak bermanfaat di masa mendatang.
  5. Pilih perabot dengan pegangan pintu yang baik. Bisa berupa handle logam yang mudah dibersihkan, atau bida memilih mekanisme buka-tutup yang modern saat ini. Yang dapat membuka hanya dengan ditekan, dan tertutup otomatis misalnya.

Sekian dulu ulasan yang kami sampaikan tentang aspek-aspek dalam merancang dapur yang baik pada kesempatan kali ini. Terimakasih sudah menjadi pembaca yang budiman. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel berikutnya!

Next On:
Mendesain Dapur Impian (Part 3): Sudah tau tentang Countertop?
-------------------------------------------------

Comments

  1. |||Note: Jika anda penasaran tentang berbagai material dan penjabarannya, silahkan komentar (request) untuk kami bahas secara detail di artikel selanjutnya. ^^


    boleh dong Kak di bahas ditulisan berikutnya , aku penasaran loh

    ReplyDelete
  2. Wah..alumni arsitektur juga ya?
    Bagus tulisannya, semoga bisa menginspirasi para pembaca yg sdg bingung mendesain dapurnya yaa☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, terimakasih sudah berkunjung. Moga jadi pembaca setia. ^^

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Estimasi Kebutuhan Air Bersih pada Gedung Bertingkat Banyak

Rumah Semilir [House Design]