Mengapa menulis di Arsilogi? [Rubrik Kontributor]


Halo, saya Habibie.
Saya 'pribadi fiksi' yang menghormati non-fiksi. --- | Tentang kontributor  |  Website Pribadi

Menulis adalah salah satu hal mendasar dalam perjalanan mencari dan menyebarkan ilmu. Memang bisa kita jumpai beragam cara lainnya seperti mendengar, menghafal, atau merekam dengan berbagai peralatan atau teknologi canggih yang ada di zaman ini. Meskipun begitu, perlu diakui menulis hingga saat ini (atau masa depan sekalipun) akan terus ada dan melekat dengan budaya keilmuan. Mengapa demikian?

Jika pun misalnya di masa mendatang menulis bukan lagi menggunakan pena dan kertas atau tak lagi mengetik di komputer, kegiatan "menulis" akan selalu melibatkan kreativitas manusia dan menjadi kekayaan dalam dunia pembelajaran. Karena menulis bukan sekadar proses transformasi wujud dari suara atau visual ke dalam aksara, melainkan mencakup banyak sekali proses rumit. Terkadang menulis perlu menyederhanakan (meringkas), terkadang perlu menjabarkan, terkadang perlu mengkiaskan, dan terkadang perlu mendeskripsikan apa adanya tak dikurangi atau ditambahi apapun, dsb.

Dalam pandangan saya, tulisan fiksi dan non-fiksi itu akan selalu sama-sama dibutuhkan. Fiksi yang mengukir sesuatu dengan luwes, non-fiksi yang menjaganya dalam keseriusan baku. Tak terkecuali dalam bahasan dunia arsitektur.

Banyak sekali kasus dalam arsitektur yang berawal dari ide dengan narasi fiksi. Tak heran, arsitek umumnya memiliki ruang fiksi dalam berpikirnya untuk 'berburu' inovasi. Diantara hal-hal yang mereka lakukan adalah membaca novel dan menonton film bermacam genre, atau bahkan berpuisi. Fiksi banyak dijadikan jalan berfantasi, dan fantasi banyak menjelma menjadi ide perancangan. Kemudian ide itu diwujudkan secara teknis hingga menjadi mahakarya berbentuk bangunan. Mulai dari sudah didapatkannya ide hingga bangunan selesai dibangun itulah peran dari non-fiksi berlaku. Materi penyusunan Rencana dan Syarat-syarat teknis, konten papan persentasi, hingga artikel publikasi tentang bangunannya. Jadi begitulah, fiksi dan non-fiksi bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.

Mengapa menulis di Arsilogi?
Arsilogi sejak awal didirikan dengan niatan untuk ikut memperkaya khazanah dalam dunia arsitektur. Di tengah sudah banyaknya situs-situs berkembang yang membahas arsitektur, Arsilogi diharapkan suatu saat bisa menjadi bagian penting dari perkembangan itu pula, khususnya dengan pembahasan dan ciri khas Indonesia. Dari prolog ini, bisa dipahami sebenarnya Arsilogi BUKAN hanya tentang Non-fiksi atau fiksi, melainkan apapun yang bisa memperkaya dinamika perancangan arsitek. Nah, kami tentu memahami bahwa sejatinya masing-masing arsitek sudah "punya ruang sendiri" untuk menjelajahi fantasinya. Karenanya, sejauh ini Arsilogi menyajikan berbagai konten non-fiksi yang diharapkan menjadi bacaan praktis sekaligus berusaha mewujudkan visi untuk bisa menjadi salah satu rujukan keilmuan arsitektur.

Artikel seputar desain dan dunia perancangan, standar perhitungan dan kriteria material, konsep-konsep faktual dalam menyikapi berbagai tantangan desain, inspirasi dari para ahli, dan lain sebagainya. Itulah yang akan menjadi 'darah daging' Arsilogi. (wir.)

Selamat membaca, pembaca budiman! :D

Comments

  1. Replies
    1. Bisa main-main ke web pribadi kontributor,
      Terimakasih sudah berkunjung, SIRIGACHI! :)

      Delete
    2. alamatnya di mana kalau mau berkunjung?

      Delete
    3. Belum banyak kontennya, tapi bisa kunjungi ke link yang ada di dalam artikel,
      atua langsung ke wirawanhabibie.com :D

      Delete
  2. wadidaw arsitektur yang terinspirasi novel dan film

    ReplyDelete
  3. Arsitektur, biasanya orang"kreatif ada disini, hal simple saja bisa jadi desain unik ditangan mereka, keren"


    Monggo mampir diblog pemula
    duniasawah.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. Selamat Menulis, Kang! Semoga betah dan bahagia!

    ReplyDelete
  5. Suka dengan kalimat awal

    Saya 'pribadi fiksi' yang menghormati non-fiksi. ---

    Semangat berkarya, Kak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Estimasi Kebutuhan Air Bersih pada Gedung Bertingkat Banyak

Rumah Semilir [House Design]