Jangan Suka Menunda Melakukan Kebaikan



“Penundaanmu atas suatu amal kebaikan adalah cabang dari kebodohan”, begitulah salah satu kata mutiara yang saya dengar dari Kajian “Al-Hikam” bersama ust. Agus Mansyur di Masjid Ulil Albab, Ngemplak, Sleman siang bakda zhuhur tadi. Mungkin terdengar seperti pesan sederhana, namun ini adalah pesan yang memiliki makna yang mendalam bagi setiap insan. Tak terkecuali mahasiswa arsitektur dengan banyak sekali tugasnya sehingga tak jarang membuat kesulitan untuk mengatur waktu.

Latar belakang pesan ini yang berasal dari kajian masjid tentu akan mengarahkan kita kepada amalan-amalan ibadah yang dimaksud dengan kebaikan. Namun, sejatinya segala kebaikan terkait tanggung jawab kita sehari-hari dalam pekerjaan maupun lainnya selayaknya langsung dikerjakan saat ada kesempatan dan tidak ditunda. Ustadz Agus menyampaikan bahwa banyak penelitian modern yang mengungkapkan bahwa pekerjaan yang ditunda-tunda akan menimbulkan masalah yang semakin kompleks. Seperti penyakit yang jika tidak segera disembuhkan akan mengundang potensi penyakit lainnya sehingga menjadi komplikasi.

Dalam kitab Alhikam tersebut, dikatakan bahwa setidaknya ada 3 alasan mengapa menunda itu termasuk cabang kebodohon;

Yang pertana adalah; kita tidak tahu apakah ada kesempatan lagi di waktu mendatang. Ya, hanya orang bodoh yang terlalu percaya diri bahwa kesempatan yang ia temui akan berulang. Alangkah bodohnya jiwa yang terlalu yakin bahwa umurnya masih cukup untuk menunda-nunda. Setiap kali ada kesempatan ibadah, dirikanlah! Setiap kali ada kesempatan, taubatlah! Karena ajal tak menunggu kita setuju. Begitu juga terkait tanggung jawab tugas atau pekerjaan, laksanakan pada waktunya! Karena bisa jadi di masa depan ada tugas tambahan lain yang datang di luar perkiraan kita.

Yang kedua, adalah bodoh manusia yang menunda kebaikan ibadah seakan dia lupa bahwa yang Maha Pemberi Rizki adalah Allah ta’ala. Ya, betapa bodohnya kita saat lembur sampai pagi menyelesaikan pekerjaan namun sampai lalai ibadah kepada Allah, padahal kita sadar bahwa yang mengatur hidup kita ini sukses dan tidaknya adalah Ridho Allah juga. Jadi, jangan tumpuk pekerjaan!! Tetap gigih dan fokus, sekaligus jangan pula menunda tiap ada waktunya ibadah. Ingat, kita sukses bukan hanya karena kerja keras semata, namun juga karena terkabulnya doa.

Yang terakhir, si penunda kebaikan adalah bodoh karena dia lupa bahwa setiap kebaikan yang ia lakukan adalah demi kebaikan dirinya sendiri. Allah subhana wata’ala tidak memerlukan sujud, puasa, dan zakat kita!!, namun kitalah yang amat membutuhkan ridho dan pertolongan Allah. Baik di Dunia maupun di Akhirat. Ingat, bersungguh-sungguh dalam pekerjaan juga yakinilah demi kebaikan kita sendiri!! Bukan demi atasan,  namun saat kita berhasil bersungguh-sungguh sejatinya kita sedang menaikkan kualitas jati diri kita sendiri. Sekian, moga bermanfaat. (/wir)

------------------
Image souce: pixabay.com/Victoria_Borodinova

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Estimasi Kebutuhan Air Bersih pada Gedung Bertingkat Banyak

Rumah Semilir [House Design]